- Diposting oleh : Salafy Tasikmalaya
- pada tanggal : November 01, 2025
Ajak Anak Tarawih Bisa Mendatangkan Dosa, Jika ...
Alih-alih pengin mengajari anak sholat berjamaah di masjid, orang tua justru mendapatkan dosa. Sesampai di masjid anak dibiarkan bermain dengan teman sebayanya. Ketika sang orang tua khusyuk sholat, anaknya berlarian membuat kegaduhan yang mengganggu sholat orang lain.
"Anak-anak dikondisikan, nggak boleh mengganggu. Jangan dikira berpahala bawa anak ke masjid. Enggak! Nggak berpahala. Tarbiyah? Dibantah sama Syaikh Bukhori, mana ada tarbiyah? Enggak ada tarbiyah. Tarbiyah itu di rumah. Didik anakmu di rumah. Malah bisa bisa berdosa bukan berpahala kalau apa? Kalau anak mengganggu kenyamanan jamaah yang sholat," papar al Ustadz Abu Hamzah Yusuf, S.Pd hafidzahullah di salah satu taklim rutin membahas Kitab Riyadhus Shalihin di Ma'had Daarul Atsar Tasikmalaya (Madasta).
Gurunda juga berpesan, jika anaknya tidak bisa dikondisikan bersikap tenang di masjid, lebih baik anaknya sholat di rumah saja. Toh, belum ada kewajiban sholat baginya.
Jika membawa anak ke masjid, orang tua harus benar-benar menjaga anaknya. Jangan sampai mengganggu kenyamanan jamaah sholat lainnya.
Yang jadi masalah jika orang tua terbilang cuek, membiarkan anaknya tanpa pengawasan selama di masjid. Namanya juga anak, kadang belum paham apa yang mereka lakukan.
Alih-alih mengajak anaknya tarawih, malah mengganggu jamaah lain. Orang tua membiarkan anaknya bermain, tanpa ada pengawasan.
Ketika imam mengisyaratkan memulai tarawih, anak-anak belum juga masuk ke dalam shaf. Saat imam takbiratul ihram, mereka masih terdengar ngobrol membuat kegaduhan di belakang. Sesaat setelah imam takbir hendak rukuk, terdengar keributan suara derap kaki mereka berlarian memasuki shaf untuk ikutan tarawih.
Suatu kondisi yang seakan lumrah terjadi di setiap tarawih di bulan Ramadhan di masjid itu. Terkadang, beberapa dari anak-anak itu masbuk, tertinggal 1 rakaat. Ajib.
Yang memprihatinkan, kejadian tersebut berlangsung di masjid pondok pesantren ahlussunnah. Berulang kali terjadi --tidak hanya di Ramadhan tahun ini-- sebelumnya juga sudah seperti itu. Seharusnya masjid ahlussunnah mampu memberikan contoh yang baik.
Jika tidak segera mendapatkan penanganan serius dari pihak pondok pesantren, khawatir anak dibiarkan terbiasa melihat temannya berperilaku buruk. Qodarullah, akhirnya ia ikutan melakukan keburukan itu juga.
Naudzubillahi min dzalik.
Imam Ibnul Abdil Barr rahimahullah mengatakan seseorang itu akan terbiasa dengan apa yang dilihatnya dari perbuatan-perbuatan temannya. Jika temannya terbiasa melakukan kejelekan, maka seseorang akan menganggap apa yang dilakukan temannya adalah hal yang biasa. Pada akhirnya dia pun akan melakukan hal yang sama (kejelekan).
(Abu Zakariyya Thobroni, Senin 10 Ramadhan 1446H/10 Maret 2025)
https://t.me/geraifathimah
